Senin, 18 Januari 2016

Peluang Export CPO 2016


Pertemuan dipimpin Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP), Yusni E Harahap sementara delegasi Turki dipimpin Dubes Turki untuk Indonesia,  Zekeriya Akcam. Turut hadir Dubes Indonesia untuk Turki, Nahari Agustini serta Ketua Dewan Sawit Indonesia Derom Bangun di Jakarta, Rabu (19/2).

Pertemuan tersebut membahas peluang Indonesia untuk meningkatkan volume ekspor minyak kelapa sawit (CPO) ke Turki, menyikapi tingginya permintaan CPO yang selama ini diimpor dari Malaysia namun belum mencukupi kebutuhan di Turki.



Dirjen P2HP Yusni E Harahap mengatakan tujuan pertemuan bilateral tersebut untuk mempromosikan produk sawit Indonesia ke Turki, sekaligus menjadikan negara tersebut sebagai hub untuk membuka peluang ekspor ke negara lain di sekitar Turki.

"Kita harapkan Turki bisa menjadi tujuan pasar ekspor CPO Indonesia, dan melalui Turki kita bisa kembangkan pasar ke negara lain," ungkap Emilia.

Derom Bangun menambahkan, volume  ekspor produk sawit seperti CPO asal Indonesia ke Turki masih rendah. Pada 2013, eskpor CPO Indonesia ke Turki hanya 297 ribu ton dari total produksi Indonesia sebesar 28 juta ton per tahun.

"Produk sawit Malaysia lebih dikenal di Turki daripada CPO dari Indonesia, karena Malaysia mengekspor produk sawit berikut produk hilir sawit lainnya," kata Derom Bangun.

Dia menambahkan, produksi sawit Indonesia terus meningkat sejak tahun 2006 dan lebih besar dari Malaysia. Namun ekspor ke Turki lebih terbatas ke produk crude oil sehingga sebagian besar pengusaha di Turki lebih mengenal produk Malaysia.

Pendapat senada dikemukakan Nahari Agustini bahwa Turki berpotensi menjadi pasar CPO Indonesia sekaligus menjadi ´batu pijakan´ ekspor minyak sawit Indonesia ke negara-negara Balkan.
"Apalagi ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa selalu mendapatkan hambatan sehingga Turki maupun negara Balkan layak dilirik sebagai pasar baru," ungkap Nahari. - See more at: http://berita2bahasa.com/berita/8/19281902-turki-buka-peluang-ekspor-kelapa-sawit-dari-indonesia#sthash.5G1enNPL.dpuf




Tidak ada komentar:

Posting Komentar